Monday, December 27, 2010

Teknik Dasar Judo

TEKNIK DASAR JUDO





Posisi duduk
Duduk bersila (seiza) Dari posisi berdiri, kaki kiri ditarik ke belakang, lalu lutut kiri diletakkan ke lantai di tempat di mana jari kaki kiri tadinya berada. Lakukan hal yang sama dengan kaki kanan, dan kedua kaki pada saat ini harus bersangga pada jari kaki dan lutut. Kemudian luruskan jari kaki sejajar dengan lantai dan pantat diletakkan di atas pangkal kaki. Letakkan kedua tangan di atas paha masing-masing sisi. Untuk berdiri, lakukan prosedur yang sama dengan cara terbalik.
Memberi hormat (zarei) Dengan bersila, bungkukkan badan ke depan sampai kedua telapak tangan menyentuh lantai dengan jari tangan menghadap ke depan. Diam dalam posisi ini selama beberapa saat, kemudian kembali ke posisi bersila. http://densusnadi.blogspot.com


Posisi berdiri

Memberi hormat (ritsurei) Berdiri dengan kedua pangkal kaki didekatkan, bungkukkan badan ke depan sekitar 30 derajat dengan telapak tangan di depan paha. Diam dalam posisi ini selama beberapa saat, kemudian kembali ke posisi berdiri.
Posisi alami (shizen tai) Kaki dibuka sekitar 30 cm dalam posisi natural dengan berat badan yang dibagi sama rata di kedua kaki. Istirahatkan otot bahu dan tangan. Ini adalah postur dasar dan alami judo.
Posisi bertahan (jigo tai) Dari posisi alami, kaki dibuka lebih lebar, lutut ditekuk agar pusat gravitasi tubuh lebih turun.
Melangkah (suri ashi) Cara berjalan di dalam judo dengan cara telapak kaki menyusuri lantai untuk menjaga kestabilan. Pastikan langkahnya sama rata dan pusat gravitasi tetap di posisi yang sama agar dapat bergerak lincah ke segala arah.
  • Kanan-kiri (ayumi ashi): Seperti berjalan biasa, telapak kaki melewati satu sama lain ketika berjalan
  • Kanan-kanan (tsugi ashi): Setelah kaki pertama maju, kaki kedua yang maju tidak melebihi posisi kaki pertama
  • Posisi jatuh dan berguling

    Menguasai posisi ini memungkinkan untuk melindungi diri sendiri ketika dijatuhkan atau dibanting lawan dan mengurangi ketakutan ketika dilempar oleh lawan.
Jatuh ke belakang (ushiro ukemi) Kaki disatukan dan tangan juga disatukan, jatuhkan punggung ke matras dengan tangan lurus di samping tubuh dan telapak tangan menyentuh lantai untuk menahan jatuh. Lindungi bagian belakang kepala dengan menyentuhkan dagu ke tubuh.
Jatuh ke samping (yoko ukemi) Dari posisi berdiri, jatuhkan diri ke belakang, angkat kedua kaki satu persatu, kemudian angkat kedua tangan di depan tubuh. Berguling ke kanan (atau kiri) matras dengan kepala tetap dilindungi agar tidak menyentuh lantai. Kemudian tahan tubuh dengan tangan dan telapak tangan kanan (atau kiri).
Jatuh ke depan (mae ukemi) Jatuhkan diri ke depan dengan kedua telapak tangan di depan muka, sikut ditekuk. Jatuh tertelungkup dengan ditahan oleh kedua tangan, badan diluruskan, otot perut dikencangkan, dan tahan tubuh dengan ditahan oleh kedua tangan dan jari kaki (lutut diangkat).
Berguling ke depan (mae mawari ukemi) Berguna pada saat dilemparkan oleh lawan. Dari posisi berdiri, kaki kanan dimajukan telapak tangan kiri disentuhkan ke lantai. Bahu kanan kemudian dilemparkan ke depan dengan telapak tangan menghadap ke belakang, ini dilakukan bersamaan dengan kedua kaki menjejak lantai dan berguling ke depan. Kedua kaki dan tangan hendaknya menyentuh lantai secara bersamaan.http://densusnadi.blogspot.com
 

Teknik Judo

Teknik bantingan judo (nage waza) dapat dibagi menjadi teknik berdiri (tachi waza) dan teknik menjatuhkan diri (sutemi waza). Teknik berdiri dibagi lagi menjadi teknik tangan (te waza), teknik pangkal paha (koshi waza), dan teknik kaki (ashi waza). Teknik menjatuhkan diri dibagi lagi menjadi teknik menjatuhkan diri ke belakang (ma sutemi waza) dan teknik menjatuhkan diri ke samping (yoko sutemi waza)
Teknik kuncian judo (katame waza) dapat dibagi menjadi teknik menahan (osae waza atau osaekomi waza), teknik jepit (shime waza), dan teknik sambungan (kansetsu waza)
Teknik menyerang (atemi waza) dengan tendangan atau pukulan bahkan dengan senjata pisau atau pedang kadang digunakan untuk latihan bagi judoka tingkatan tinggi, walaupun dalam pertandingan resmi hal tersebut dilarang (demikian pula pada saat latihan bebas (randori)

Teknik bantingan (teknik berdiri)

  • Sapuan lutut - hiza guruma
  • Jegal dari belakang - o soto gari
  • Jegal dari depan - 'ko uchi gari
  • Sapuan samping - deashi barai
  • Bantingan paha - uchi mata
  • Bantingan pangkal paha memutar - o goshi
  • Bantingan pangkal paha angkat - surikomi goshi
  • Bantingan pangkal paha sapuan - harai goshi
  • Lemparan bahu - seoi nage
  • Menjatuhkan tubuh - tai otoshi
  • Lemparan guling belakang - tomoe nage
  • http://densusnadi.blogspot.com
  • Teknik kuncian (teknik berbaring)

    Teknik kuncian (katame waza) disebut juga teknik berbaring (ne waza) karena teknik ini dilakukan ketika seorang judoka atau lawannya berbaring menghadap ke atas atau ke bawah.
    • Kuncian pinggang - kesa gatame
    • Kuncian bahu - kata gatame
    • Kuncian empat sisi - yoko shiho gatame
    • Kuncian empat sisi atas - kami shiho gatame
    • Kuncian belakang - kataha jime
    • Kuncian kalung - okuri eri jime
    • Kuncian tangan - ude garami
    • Kuncian tangan silang - ude hishigi juji gatame

    Teknik terlarang

    Teknik-teknik atau waza yang berbahaya tidak diijinkan penggunaannya. Total teknik terlarang berjumlah 31 (32 untuk perempuan). Judoka akan dikenai empat tingkatan sanksi, tergantung seberapa berat pelanggaran yang dilakukan. Untuk tiap-tiap jenis pelanggaran, pertandingan dihentikan sejenak dan kedua judoka kembali ke garis masing-masing. Pelanggaran ringan (shido) adalah peringatan untuk pelanggar peraturan yang tidak seberapa berbahaya. Judoka diberi peringatan awasete chui jika melakukannya untuk kedua kalinya. Pelanggaran ini memiliki nilai berkebalikan dengan satu koka. Beberapa tindakan yang akan mendapat peringatan:
    • Seorang judoka kehilangan semangat bertarung dan tidak menyerang selama lebih dari 30 detik
    • Melepas ikat pinggang lawan atau ikat pinggang sendiri tanpa ijin dari juri
    • Melilit tangan lawan dengan ujung ikat pinggang (atau ujung baju)
    • Memelintir atau berpegang pada ujung lengan baju maupun celana lawan
    • Memasukkan bagian seragam lawan manapun ke dalam mulut (menggigit seragam lawan)
    • Menyentuh wajah lawan dengan bagian tangan atau kaki manapun
    • Menarik rambut lawan
    • Mengunci telapak tangan lawan dengan telapak tangan sendiri selama lebih dari 6 detik dalam posisi berdiri
    Pelanggaran kecil (chui) adalah peringatan untuk pelanggaran yang lebih berat dari pelanggaran ringan. Pelanggaran ini memiliki efek negatif sebesar yuko Beberapa contohnya sebagai berikut:
    • Memasukkan bagian kaki manapun ke seragam lawan, baik ikat pinggang maupun jaket, selama kuncian dilakukan lawan
    • Mencoba mematahkan jari lawan untuk melepaskan genggaman lawan
    • Menendang tangan lawan dengan kaki atau lutut untuk lepas dari cengkeraman lawan
    Pelanggaran berat (keikoku) adalah pelanggaran yang dapat dikenai sanksi dan teguran keras. Judoka yang melakukan pelanggaran ini akan dikurangi nilainya sebesar setengah angka. Dua pelanggaran kecil memungkinkan dikenainya sanksi yang sama. Contoh pelanggaran-pelanggaran berat:
    • Mengunci lengan lawan (kansetsu waza) di manapun selain di sikut
    • Menarik lawan yang tergeletak menengadah ke atas di lantai dan kemudian membantingnya kembali
    • Seorang judoka melakukan tindakan berbahaya apapun yang bertentangan dengan jiwa judo.
    Pelanggaran serius (hansoku make) adalah pelanggaran yang dapat membuat seorang judoka didiskualifikasi karena melakukan pelanggaran yang sangat berat sehingga membahayakan baik lawannya maupun orang lain. Empat kali peringatan (shido) juga dapat dikenai sanksi ini.


Sunday, December 5, 2010

Teknik Dasar Permainan Bola Tangan


Teknik Permainan Bola Tangan
A. Teknik Dasar Menembak
Beberapa teknik dasar menembak dalam permainan bola tangan antara lain :

1. Teknik menembak setinggi bahu
a. Berdiri dengan kedua kaki agak dibuka ke samping dan bahu menghadap arah lemparan.
b. Tangan yang memegang bola diletakkan sedikit di atas bahu dengan siku ditekuk.
c. Gerakan dilakukan dengan meluruskan lengan atas ke depan atas. Bersamaan dengan itu bola dilepaskan dari telapak tangan dan dibantu oleh pergelangan tangan.
2. Menembak dari samping
a. Tembakan ini dilakukan dari samping badan.
b. Posisi bola terletak di antara bahu dan pinggang.
3. Menembak dari bawah lutut
Teknik ini di awali dengan merendahkan kedua lutut dan posisi kaki melangkah. Bola ditembakkan dari arah samping badan melewati bawah lutut.
4. Teknik menembak sambil melompat
Teknik ini diawali dengan lompatan ke atas, kemudian diikuti tembakan ke arah sasarn gawang. Menembak ke arah gawang
B. Bentuk Latihan Menembak ke Gawang

1. Menembak ke arah gawang dari liar Garis Daerah Lawan.
2. Menembak ke arah gawang sambil melayang di atas Garis Daerah Gawang.
Teknik ini dilakukan dengan gerak awal 3 langkah, kemudian pemain menembakkan bola ke arah gawang sambil melayang di atas Garis Daerah Gawang.
   C. Menghadang Lawan
Gerak mengahdang lawan  dilakukan untukmencegah lawan bergerak maju, mengoper bola pada temanm main, dan memasukkan bola ke kearanjang.
Latihan ini di awalai dengan sikap berdiri, kedua lutut direndahkan dan kedua kaki dibuka selebar bahu. Pandangan mengarah ke depan atau ke bola yang dikuasai lawan. Kedua tangan merentang selebar bahu dan berat badan dibawa ke depan. Pada saat yang tepat dan ada kesempatan dapat dilanjutkan dengan gerak merebut bola.
Untuk menghadang lawan dapat dilakukan dari arah depan, belakang, dan samping.
Teknik menghadang lawan dapat dilakukan dengan tiga cara sebagai berikut :
1. Menghadang lawan dari depan.
a. Kedua kaki sedikiot dibuka dengan kedua lutut agak direndahkan.
b. Berat badan dibawa ke depan (badan condong).
c. Kedua tangan direntangkan dan pandangan tertuju pada lawan yang menguasai bola.
2. Menghadang lawan dari belakang.
Teknik ini dapat dilakukan dengan cara mengambil posisi di belakang lawan yang menguasai bola.
3. Me ghadang lawan dari samping.
secara teknik gerakannya sama tetapi dilakukan dengan posisi samping lawan yang manguasai bola
D. Teknik Memantul-mantulkan Bola (Menggiring)
Menggiring bola merupakan suatu usaha untuk mendekat pada teman maupun ke gawang lawan sehingga lebih mudah untuk melakukan tembakan. Yang perlu diperhatikan dalam memantulkan atau menggiring bola adalah :
1. Jika bola dipantulkan dengan tangan kanan, maka posisi kaki kiri depan, begitu sebaliknya.
2. Bola dopantulkan di depan agak ke samping.
3. Saat memantulkan pergelangan tangan tidak kaku (elastis).
4. Memegang atau membawa bola tidak lebih dari tiga langkah.
Beberapa bentuk latihan memantul-mantulkan bola antara lain :
1. Latihan memantulkan bola dengan berlati tanpa rintangan
a. Lakukan latihan memantulkan bola sambil berlari ± 15 meter, kemudian kembali ke tempat semula.
b. Lakukan secara bergantian
2. Latihan menatulkan bole dengan memantulkan
a. Buatlah rintangan 5 (lima) tiang dengan jarak 1,5 meter.
b. Lakukan memantulkan bola berkelok-kelok melewati tiang tersebut.
c. Pada awalnya dapat dilakukan dengan berjalan atau lari pelan-pelan.
d. Latihan di tingkatkan dengan berlari cepat dan di ulang beberapa kali.
E. Pokok-pokok Peraturan Permainan Bola Tangan

1. Jumlah Pemain
Permainan bola tangan dimainkan oleh regu, masing-masing regu terdiri 7(tujuh)
2. Ukuran lapangan
Ukuran lapangan bola tangan adalah 40 meter, lebar 20 meter ukuran gawang adalah tinggi 2 meter, lebar 3 meter.
3. Lama permainan
a. Untuk Putra : 2 x 35 menit, istirahar 10 menit
b. Untuk Putri : 2 x 30 menit, istirahar 10 menit
4. Kiper
a. Kiper boleh membawa lari bola di dalam daerah kiper.
b. Kiper boleh keluar daerah kiper, tetapi kehilangan haknya sebagai kiper.
c. Kiper boleh menahan bola dengan semua bagaian badan.
d. Kiper boleh menendang bola sebelum disentuh.
5. Daerah kiper
a. Hanya untuk kiper, pemain lain tidak boleg masuk.
b. Pemain penyerang boleh menembak sambil melayang di atas daerah kiper, tetapi bola sudah harus di lepas sebelum kaki mendarat.
c. Bola yang berada di daerah kiper menjadi kekuasaaan kiper.
6. Pelanggaran-pelanggaran
a. membawa bola lebih dari tiga langkah.
b. Memegang bola lebih dari tiga detik.
c. Melempar bola ke atas, kemudian ditangkap lagi sebelum bola menyentuh pemain lain.
d. Menyentuh bola dengan tungkai bawah.
e. Dengan sengaja me;empar boa ke lawan.
f. Memasuki daerah kiper.
g. Memukul, menarik, mendorong, menjauhkan lawan.
h. Dan segala tindakan yang menurut wasit merugikan

Monday, November 29, 2010

Teknik Dasar Taekwondo

Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olahraga bela diri asal Korea yang juga populer di Indonesia, olah raga ini juga merupakan olahraga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia[rujukan?] dan juga dipertandingkan di Olimpiade.
Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).

 

Pukulan

 

  • Yeop Jireugi = Pukulan Samping
  • Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
  • Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
  • Pyojeok Jireugi = Pukulan Dengan Sasaran
  • momtong jireugi = pukulan mengarah ke tengah (pukulan mengarah ke ulu hati)
  • are jireugi = pukulan ke bawah
  • oreon jireugi = pukulan dengan tangan kanan yang dilakukan sambil menendang (ap chagi)
  • Eolgol jireugi = pukulan ke atas (pukulan mengarah ke kepala)
  • hengek = menunduk
  • ap chumbi = siap

Tendangan

 

  • Ap Chagi = Tendangan depan
  • Dollyo Chagi = Tendangan setengah melingkar
  • Yeop Chagi = Tendangan samping menggunakan pisau kaki
  • Dwi Chagi = Tendangan belakang
  • Twieo Dwi Chagi = Tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat
  • Twieo Yeop Chagi = Tendangan samping yang dilakukan sambil melompat
  • Goley chagi = Tendangan ganda
  • Sip Chagi An Chagi = Tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki
  • Penriyti Chagi = Tendangan keliling.
  • Dwi Hurigi = Tendangan berputar melalui belakang.
  • Del'o chigi = Tendangan mencangkul ke arah kepala menggunakan tumit
  • Aidan dollyo chagi = Tendangan ke arah perut menggunakan kaki depan

Tangkisan

 

  • Aremagi = Tangkisan bawah
  • Eolgol Ceceumaki = Tangkisan ke arah kepala
  • Bakat Momtong Bakat Magi = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
  • Bakat Momtong An Magi = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
  • An Magi = tangkisan dari arah luar.
  • Bina Magi an magi = tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas.
  • An palmok montong bakat magi = tangkisan ke arah lengan bawah

Filosofi sabuk pada Tae Kwon Do

  • Putih melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna, permulaan. Di sini para taekwondoin mempelajari jurus dasar (gibon) 1
  • Kuning melambangkan bumi,disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat.Mempelajari gibon 2 dan 3. Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dahulu.
  • Hijau melambangkan hijaunya pepohonan, pada saat inilah dasar TKD mulai ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk 2). Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dahulu.
  • Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari taeguk 4). Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dahulu.
  • Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari taeguk 6). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan merah strip satu dahulu. Maksud dari matahari adalah tingkaran di mana seorang sabuk merah memberi kehangatan atau dalam arti denotasi mulai memberi ilmu atau bimbingan.
  • Hitam melambangkan akhir, kedalaman, kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan. Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 9. Juga melambangkan alam semesta.
sumber: wikipedia bahasa Indonesia

Sunday, November 28, 2010

TEKNIK DASAR PERMAINAN TENIS LAPANGAN

TEKNIK MEMEGANG RAKET TENIS
Agar dapat bermain tenis dengan baik, salah satu kunci utamanya adalah teknik memegang raket (grip) dengan sempurna. Grip sendiri ada bermacam-macam di antaranya one handed backhand/forehand (backhand/forehand satu tangan) dan two handed backhand/forehand (backhand/forehand dua tangan).
Bagaimana teknik memegang raket yang benar. Berikut penjelasan atlet tenis Sekolah Tenis Gelora (STG) Solo, Elfa.
Pegangan dengan satu tangan tampaknya sederhana tapi jika tidak dilakukan dengan benar hasil pukulannya pun tidak maksimal. Langkah awal melakukan pukulan satu tangan ini dengan menempatkan telapak tangan di puncak (di ujung) pegangan raket. Pada pukulan ini ibu jari sebaiknya dalam posisi kerah bawah diagonal berlawanan dengan posisi belakang grip. Akan lebih baik jika bagian dalam ibu jari tepat menyentuh permukaan datar dari pegangan raket (foto 1).
Pegangan dengan dua tangan. Pegangan ini ini lebih sulit dilakukan dari pada pukulan satu tangan, cara paling gampang melakukan pukulan ini adalah pegang raket dengan gaya jabat tangan (forehand grip) yang senyaman mungkin. Untuk memaksimalkan hasil, tangan yang lain memegang raket dengan teknik forehand grip lainnya dengan posisi tangan kanan lebih di atas untuk mendorong pukulan (foto 2
Sumber :
http://harianjoglosemar.com/index.php?option=com_content&task=view&id=8291&Itemid=1

GRIP (PEGANGAN RAKET)
Seringkali pemain yang baru atau belum pernah sama sekali bermain tenis terjebak pada kesalahan dasar dalam memegang raket. Melihat hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kebanyakan orang Indonesia yang jauh mengenal bulutangkis sebagai olahraga paling populer dimainkan di Indonesia, sehingga seringkali mengadopsi gaya pegangan raket bulutangkis.
Pegangan raket bulutangkis cenderung berada di tengah gagang, sedangkan tenis cenderung berada di ujung dari gagang raket. Contohnya bisa dilihat pada gambar berikut:

Menurut perbedaan ini dapat dimengerti dari kinetik ayunan dalam memukul bola atau kok dalam bulutangkis. Tenis cenderung menggunakan ayunan tangan dan pergerakan badan serta putaran bahu untuk memukul bola, sehingga raket dapat dianggap sebagai perpanjangan tangan dan merupakan satu kesatuan dengan badan. Ketika pegangan raket berada di titik tengah, maka akan merusak kestabilan raket dan keutuhan ayunan lengan itu sendiri. Lain halnya dengan bulutangkis yang memiliki raket dengan berat yang lebih ringan dari tenis. Bulutangkis lebih banyak menggunakan gerakan pergelangan tangan daripada keseluruhan lengan hinga bahu itu sendiri, sehingga pegangan di tengah gagang justru lebih memperkuat cengkeraman.

Berikut akan dijelaskan posisi pegangan tangan di gagang tenis ditinjau dari posisi pegangan raket. Umumnya. gagang raket tenis berbentuk oktagonal. Kedelapan sisi tersebut dibagi menjadi sisi atas, bawah, kiri, kanan dan sudut 1, 2, 3, dan 4 (searah jarum jam) seperti yang diilustrasikan pada gambar di samping. Yang dipakai menjadi patokan dari setiap tipe grip adalah posisi dari pangkal ujung jari telunjuk kita.
Selanjutnya ditinjau beberapa grip atau pegangan raket dalam permainan tenis.
1. Forehand Continental grip



Grip ini merupakan grip klasik yang selalu digunakan oleh pemain-pemain tenis jaman dahulu ketika raket kayu masih digunakan. Posisi tangan berada tepat di atas gagang raket dan posisi pangkal telunjuk berada di sudut 1 (untuk pemain tangan kanan) atau sudut 4 (untuk pemain kidal).
Pemain pro modern yang tercatat masih menggunakan tipe ini adalah Stefan Edberg dan sebelumnya adalah John McEnroe. Grip ini sangat baik digunakan di permukaan lapangan yang cepat, seperti rumput, dan digunakan oleh pemain dengan tipe permainan ‘Service Volley’. Saat ini tidak banyak yang menggunakan tipe continental sebagai pegangan forehand utamanya karena tempo permainan yang semakin cepat dengan bola yang semakin berputar (spin). Minus grip ini adalah hanya bisa dipakai untuk pukulan mendatar (flat) dan mengiris (slice), sedangkan untuk pukulan spin agak sulit. Pemain yang memakai grip ini juga seringkali kesulitan menghadapi bola-bola top spin yang bersifat agak melambung parabolik. Akan tetapi, grip continental merupakan grip standar untuk melakukan service dan juga untuk pukulan volley serta overhead karena tangan mantap mencengkeram gagang raket.
2. Forehand Eastern grip
Eastern merupakan grip yang paling mudah diaplikasikan petenis pemula. Grip ini seringkali disebut sebagai ‘pegangan berjabat tangan’. Anda dapat mencobanya dengan memulai pegangan dari leher raket, seperti menjabat tangan, lalu turun ke ujung gagang raket. Posisi dari pangkal telunjuk cenderung berada pada sisi kanan (untuk pemain tangan kanan) atau sisi kiri (untuk pemain kidal).
Pegangan jenis ini dapat memberikan variasi pukulan yang lengkap, baik itu flat, slice, maupun spin. Pilihan grip ini cocok sekali bagi pemain yang sering mengandalkan permainan volley ke depan net karena anda dapat dengan mudah dan cepat menyesuaikan grip untuk pukulan volley ke depan net. Namun minus pegangan ini sekali lagi agak susah untuk menghadapi bola-bola topspin yang bersifat parabolik.
Salah satu pemain pro yang merajai tenis di tahun 90′an, yaitu Pete Sampras, memakai grip ini sebagai pilihannya karena dia merupakan tipikal pemain Service Volley yang sangat nyaman memakai grip ini.
3. Forehand Semi-Western grip
Grip jenis ini adalah grip yang paling banyak dipakai oleh pemain tenis modern, terutama yang memiliki tipe permainan baseliner. Kita dapat mencoba grip ini dengan menempatkan pangkal jari telunjuk anda di sudut 2 (untuk pemain tangan kanan) atau 3 (untuk pemain kidal). Atau bisa juga berawal dari grip eastern kemudian tangan anda diputar searah jarum jam satu sudut ke sudut 2atau3.
Keunggulan dari grip ini adalah anda dapat memukul spin dengan baik sehingga kemungkinan bola untuk melewati net lebih besar karena sifatnya yang parabolik. Grip ini juga dapat dipakai untuk memukul flat tetapi tidak direkomendasikan untuk memukul slice. Minus dari grip ini adalah sulit untuk mengantisipasi bola-bola rendah yang dihasilkan dari pukulan flat atau slice terutama di lapangan cepat (grass atau hard court). Beberapa contoh pemain pro yang menggunakan grip ini adalah:Andre Agassi, Roger Federer, Marat Safin.
4. Forehand Western grip

Grip jenis ini merupakan grip yang ekstrim digunakan terutama untuk memproduksi pukulan topspin. Pemain spesialis lapangan tanah liat (clay) umumnya menggunakan grip jenis ini, juga banyak pemain modern saat ini.
Grip ini sebagai ‘pegangan wajan’ karena cara memegang raket ini seperti saat kita memegang gagang wajan atau panci masakan. Caranya adalah menempatkan posisi pangkal telunjuk pada sisi bawah dari gagang raket. Atau anda dapat memulai dari posisi semi-western kemudian bergeser satu sudut ke sisi bawah gagang raket.
Grip ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola dengan top spin yang ekstrim. Arah bola dari hasil pukulan ini dapat melambung di atas net dan turun menurut garis parabolik yang ekstrim. Grip ini juga sangat nyaman digunakan untuk mengantisipasi bola-bola tinggi yang biasanya terjadi di lapangan tanah liat. Akan tetapi, minus dari grip jenis ini adalah tidak bisa dipakai untuk melakukan pukulan flat serta slice dan juga sangat sulit untuk mengantisipasi bola-bola slice yang jatuh rendah di lapangan cepat seperti rumput (grass) atau semen (hard court)
Sumber :
http://tenispro.multiply.com/journal/item/193/GRIP
MEMEGANG RAKET YANG BENAR
Anggota “Lawn Tennis Regristered Profesional Coaches Association” (Perkumpulan Pelatih Tennis Profesional) yang telah berpengalaman menyebutkan bahwa permulaan dari permainan tennis dengan mempelajari cara memegang raket sehingga merasakan “perasaan” maksimal pada jari-jari dan tangan menyentuh senar raket.Pegangan raket harus mencapai jangkauan semaksimal mungkin dan harus bisa dilenturkan. Mengerahkan segala kemampuan untuk mengembalikan pukulan-pukulan lawan yang terbaik.
Menguasai dan menjinakkan kekuatan bola yang sedang bergarak dibantu oleh sebuah kelenturan. Sebagian besar pemain tingkat tinggi merasa bahwa kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan memegang raket melalui cara-cara tertentu yang khusus untuk pukulan-pukulan pertama sebagai berikut :
  1. Forehand
Pukulan ini dilakukan dengan menggunakan bagian depan tangan dan  menghadap kedepan. Untuk membiasakan diri untuk forehand  grip,pegang raket dengan membentuk sudut siku-siku. Letakkan tangan kanan diatas senar. Kemudian luncurkan tangan kanan keujung pegangan raket. Sekarang pegang pegangan raket seolah sedang berjabat tangan. Pindahkan jari-jari tangan sampai pegangan terasa enak.


  1. Backhand Drive
Disebut backhand drive karena bagian belakang tangan menghadap bola ketika bola dipukul. Utuk melakukannya letakkan ibu jari pada pusat raket, ibu jari terpisah sedangkan keempat jari lainnya dirapatkan, telapak tangan menghadap ke bawah. Dengan raket sejajar dengan bahu dan senar tegak lurus dengan tnah dorong pegangan raket kearah ibu jari. Tutup tangan dengan ibu jari yang mengarah pada senar di belakang raket (bukan disamping atas)
  1. Chopper Grip
Pukulan ini sesuai untuk serve. Perhatikan posisi “V” yang dibentuk penggabungan telunjuk dan ibu jari. Untuk meningkatkan pengontrolan raket, pukul-pukul bola ke tanah dengan sisi raket (kerangka raket). Latihlah sampai dapat memukul bola sampai 20X
Sumber:
Jones, C. M. & Angela Buxton. Tanpa tahun. Belajar Tennis Untuk Pemula. Bandung: CV Pionir Jaya.
CARA MEMEGANG RAKET
  1. 1. Forehand
Posisi Siap, dalam melakukan Rally harus berdiri di tengah-tengah arena dekat baseline. Raket tergenggam erat mengarah pada net, sehingga dengan mudah menggerakkannya ke kiri atau ke kanan sesuai dengan arah tembakan lawan. Leher raket harus ditunjang oleh jari-jari tangan kiri. Ini mengurangi beban yang harus ditanggung tangan kanan dan cara ini juga memungkinkan tangan kiri unutk memulai putaran bahu ke kiri atau ke kanan pada saat raket ditarik sebagai persiapan untuk melakukan pengembalian bola dari lawan. Berat badan harus berada pada ujung kaki, kaki direntangkan selebar kira-kira 30cm, dan kedua lutut sedikit ditekuk agar cepat bergerak kea rah bola.
Untuk melakukan cengkraman forehand timur peganglah leher raket dengan tangan kiri “Frame”-nya tegak lurus dengan tanah, dan handel raket mengarah pada tubuh anda. Kemudian goyang-goyangkan raket dengan tangan kanan. Caranya letakkan telapak tangan pada sisi handel yang datar disebelah kanan dan tekuklah jari-jari mencengkeram hendel tersebut. Pangkal telapak tangan harus berht mpitan dengan ujung hendel raket dan telunjuk rentangkan sepanjang hendel agar lebih dapat mengontrol raket. Ibu jari sebagian harus diletakkan pad bagian atas hendel dan sebagian lagi melintasi sisi diagonal hendel bagian atas sebe;ah kiri.
Posisi kaki saat melakukan pukulan forehand ini sangat menentukan. Saat siap melakukan ayunan, kaki kanan harus sejajar dengan baseline dan kaki kiri (membentuk sudut 45 derajat uus lebioh dekat kira-kira enam inci ke sideline kanan daripada kaki yang kanan. Pada akhir ayunan, tubuh berdiri menyamping net, ke dua lutut sediikit diterhadap baseline.
Untuk melakukan cengkeraman Continental, peganglah raket di deparn seperti pada cara forehand Timur, lalu letakkan telapak tangan pada bevel (sebelah kanan atas sehingga mencengkeramnya seperti kalau akan memotong kayu dengan sebuah kapak.Ibu jari harus diletakka pada sisi hendel yang datar disebelah kiri dan telunjuk direntangkan disepanjang handel agar dapat mengontrol raket dengan baik )
  1. 2. Backhand
Cengkeraman backhand ala “Timur” (Eastern Backhand Grip) dianjurkan untuk semua pemain pemula. Karena cengkeraman atau grip ini memberikan dukungan yang cukup bagi raket, pada saat raket diayun ke depan untuk menyambut bola. Grip ini juga melenyapkan kemungkinan adanya satu tembakan dengan chop tajam, yakni  suatu pukulan backhand yang “memotong” bolda yang dianggap lemah, atau beckhand yang dipukul datar (keras dengan sedikit spin) seperti dalam permainan tenis dewasa ini.
Untuk melakukan cengkeraman posisi backhand “Timur”, lakukan grip forehand timur, dimana telapak tangan berada di belakang handel, pegang raket di depan, dan gerakkan raket dengan seperdelapan putaran. Ini membuat telapak tangan berada pada handel bagian atas dan ibu jari menyilang pada sisi kirinya. Huruf  V yang terbentuk oleh obi jari dan telunjuk, terletak pada sisi miring handel bagian atas. (ibu jari dapat diletalkkan di sepanjang kika merasa cara ini memberikan dukungan yang lebih baik). Agar memperoleh control yang lebih baik lingkarkan telinjuk pada sisi miring handel sebelah kanan atas.

Sumber :
Lardner, Rex. 1990. Teknik Dasar Tenis Strategi dan Taktik yang Akurat. Semarang: Effhar Offset.
Diktat perkuliahan Olahraga Permaianan Bola Kecil FPOK Jakarta.1992

Thursday, November 25, 2010

SHOTPUT (TOLAK PELURU)

Reject the bullet is one of the sport athletics. Athlete shot threw a heavy iron ball as far as possible. Bullet Weight:

* For senior son = 7,257 kg
* For senior princess = 4 kg
* For the junior son = 5 kg
* For the junior princess = 3 kg

A. Basic techniques Reject Bullets

There are some basic techniques in the shot, including:
Bullets Hold Technique
There are three techniques holds the bullets:
The fingers stretched while the little finger slightly bent and are in addition to bullets, while the thumb in a reasonable manner.
For those who fingered a strong and long.
Agaka radius of the meeting, besides the thumb, little finger on the side behind the bullet.
Commonly used by the champions.
Like this way, it's just that attitude is more stretched fingers of another, while the location of the little finger is behind the bullet.
Suitable for people with short hands and small fingers.

Putting Technique Bullets On Shoulder
The bullet is held by one of the ways above, put a bullet in the shoulder and stuck to the side of the neck. Elbow who holds the bullet slightly opened to the side and his other hand on the left side of the body relax.

Rejecting techniques Bullets
Bullet Introduction
Bullets held with one hand moved to his other hand
The bullet is held with your right hand and placed on the shoulders of the right way
The bullet is held with two hands with the attitude of standing akak bowed, then both hands holding bullets swung toward the back and a bullet rolled forward
Initial attitude will resist bullets
Adjust the position of the foot, right foot placed in front of the rear boundary of the circle, the left foot placed on the left side as wide as body in alignment with the direction of the throw. Along with the swing of left foot, right foot refused to pitch direction and landed in the middle of the circle. As the right foot landed on the foot, the body in a state increasingly leaning to the right side. Right shoulder lower than left shoulder. Left arm is still in the original attitude.

Ways rejected bullet
From the attitude of rejection of bullets, without stopping must be immediately followed by the movement rejected the bullet. Push or shove bike path should be straight a line of bullets. Pitch angle less than 40o.

Final stance after refusing bullet
After refusing the bullet, make a motion to switch the right foot leap into the future. Simultaneously with the landing of the right foot, left foot on the pull back as well as with the left arm to maintain balance.

B. It Attention Bullet In Techniques Decline

How to hold
Prefix
Movement
Bob
Posture while refusing

Terms disqualification / failure participant shot:
- Touching the upper beam limit
- Touching the ground outside the circle
- Exit from the front entrance circle diameter
- Dipangil during the three minutes have not rejected
- Put a bullet in the back of the head
- The bullet fell out of the circle sector
- By the circumference of the field lines
- Exit through the front of the line loop
- Exit the circle is not to walk quietly
- Participants have three times failed to throw a pitch

Some things are recommended:
Bring your left leg modestly
Get the balance kedia motion of the leg, with the left leg lead in belekang
Keeping the upper body remain relaxed when the bottom moves
Generate a series of rapid movements and the far-right bike leg
Turn the right foot inward while doing glide
Keep your hips and shoulders facing left behind as long as possible
Bring your left hand in a position close to the body
Hold with a vengeance with the left leg

Some things to avoid:
Does not have the attitude beginning keseimbanagn
Make the leap when sliding with the right foot
Body raised high when doing glide
Not far enough pull your right leg under the body
Landed with his right foot facing backwards
Moving the left leg is too much to one side
Too early to open agency
Landed with the body facing sideways or forwards

C. Equipment

Equipment that is in use:
- Rolling Meter
- Small Flag
- Chalk / Cord Raphia
- Bullets
a. For the senior son = 7,257 kg
b. For the senior girls = 4 kg
c. For junior son = 5 kg
d. For junior princess = 3 kg
- Obrient: backs to the repulsion force
- Orthodox: sideways force

D. Reject Field Guided

Construction:
o Circle of shot must be made of iron, steel ata other suitable materials are curved, the top should be flat on the ground outside. The inside circle is made from emen departure, asphalt or other solid material but not slippery. Surface must be flat in the circle group should reject 20 mm to 6 mm lower than the upper lip ring of steel.
o The line width of 5 cm should be made on the ring of steel stretched over 0.75 m on either side of the circle line is made of paint or wood.
o The diameter of the inner circle of decline is 2.135 m. Thick iron ring 6 mm and a minimum starting must be painted white.
o The block holder is made of wood or other suitable material in an arc / arc so that the edges coincide with edges in the circle of decline, making it more sturdy.
o The width of the beam from 11.2 to 30 cm, 1.21 to 1.23 m in length, 9.8 to 10.2 cm thick.

Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Berat peluru:
* Untuk senior putra = 7,257 kg
* Untuk senior putri = 4 kg
* Untuk yunior putra = 5 kg
* Untuk yunior putri = 3 kg

A. Teknik Dasar Tolak Peluru

Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya :

Teknik Memegang Peluru
Ada 3 teknik memegang peluru :
Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya.
Untuk orang yang berjari kuat dan panjang.
Jari-jari agaka rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.
Biasa dipakai oleh para juara.
Seperti cara diatas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru.
Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.

Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.

Teknik Menolak Peluru
Pengenalan peluru
Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain
Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar
Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan
Sikap awal akan menolak peluru
Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.

Cara menolakkan peluru
Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang dari 40o.

Sikap akhir setelah menolak peluru
Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.

B. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru

Cara memegang
Awalan
Gerakan
Tolakan
Sikap badan saat menolak

Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru :
- Menyentuh balok batas sebelah atas
- Menyentuh tanah di luar lingkaran
- Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
- Dipangil selama 3 menit belum menolak
- Peluru di taruh di belakang kepala
- Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
- Menginjak garis lingkar lapangan
- Keluar lewat depan garis lingkar
- Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang
- Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan

Beberapa hal yang disarankan :
Bawalah tungkai kiri merendah
Dapatkan keseimbangan gerak dari kedia tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belekang
Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak
Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan
Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran
Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin
Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri

Beberapa hal yang harus dihindari :
Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan
Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan
Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang
Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping
Terlalu awal membuka badan
Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan

C. Peralatan

Alat yang di gunakan :
- Rol Meter
- Bendera Kecil
- Kapur / Tali Rafia
- Peluru
a. Untuk senior putra = 7,257 kg
b. Untuk senior putri = 4 kg
c. Untuk yunior putra = 5 kg
d. Untuk yunior putri = 3 kg
- Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
- Ortodox : gaya menyamping

D. Lapangan Tolak Peluru

Konstruksi :
o Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.

o Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran    garis ini dibuat dari cat atau kayu.
o Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
o Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
o Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm
Untuk menjadi Atlit tolak peluru yang profesional diperlukan penguasaan teknik dasar dengan baik dan latihan fisik dan teknik yang teratur, sistematik dan didukung oleh pelatih yang handal. 

"WARTEG" WARUNG MAKAN MURAH MASAKAN BERKUALITAS


Warteg Warung Makan Murah Masakan Berkualitas

 
                   

Siapa sih.. yang tidak kenal ”Warteg” atau Warung Tegal. Setiap orang yang pernah ke ke Jakarta (Ibu Kota Republik Indonesia) pasti mengenal ”Warteg”. Hampir disemua sudut kota Jakarta dan Botabek dapat kita jumpai warung makan khas dari Tegal tersebut.
Sejarah keberadaan “Warteg” dimulai sekitar tahun 70an, pada saat itu Jakarta masih dipenuhi oleh alat transportasi tradisional terutama “Becak”. Untuk menyediakan bahan bakar becak (Pengayuh Becak) yang sebagian besar didominasi oleh kaum urban dari Tegal, Brebes, Pemalang sekitarnya, diperlukan makanan murah dengan nilai gizii cukup dan tentunya sesuai citarasa atau pas dilidah.

Melihat kebutuhan makanan yang begitu besar bagi para Tukang becak tersebut, maka muncul ide dari orang-orang Tegal yang jeli melihat peluang bisnis kuliner dengan mendirikan warung makan bagi saudara-saudaranya yang sekarang lebih dikenal dengan nama “Warteg” yaitu kepanjangan dari Warung Tegal.
Warteg menyediakan menu masakan khas tegal seperti: Oreg (oseng-oseng tempe kering), tahu-tempe goreng, sauto (soto Tegal), pecak iwak, lalab petai dan sambel trasi, sayur bening dan menu khas tegal lainnya.
Keberadaan “Warteg” sangat membantu pemenuhan makanan dan minuman bagi kaum urban di Jakarta. Mereka mendapatkan makanan yang sangat murah dan dengan kualitas gizi yang sesuai bagi mereka.
Pengalaman penulis merantau di Jakarta merasa sangat terbantu dengan adanya ”Warteg” karena kebutuhan makanan murah dan masakan berkualitas gampang didapat. Setiap hari penulis makan di Warteg. Sukup dengan mengeluarkan Rp. 500; (tahun 90an) atau sekarang Rp.5000; perut kita sudah kenyang dengan lauk sayur dan telor, coba bandingkan dengan warung makan lainnya pasti harganya lebih mahal.
Lain dulu lain sekarang, kalau jaman dahulu warteg dianggap sebagai warung kelas bawah, dengan inovasi dan kreatifitas orang Tegal sekarang warteg telah menjadi warung yang dikunjungi konsumen dari kaum kelas atas dan menengah. Lihat saja banyak ”Warteg” terdapat di lingkungan Mall dan lantai dasar Hotel, Bahkan warteg dapat ditemui di luar negeri seperti di Malaysia dan Arab Saudi.

 

Sebagai Orang Tegal saya bangga dan angkat topi kepada saudara-saudara saya yang gigih bisnis makanan murah dengan masakan yang berkualitas. Semoga warteg tetap jaya memenuhi kebutuhan makanan murah dan berkualitas. Amin

Wednesday, November 24, 2010

"WARTEG" WARUNG MAKAN MURAH, SEHAT DAN BERKUALITAS



Warteg
Warung Makan Murah, Sehat Dan Berkualitas

Siapa sih.. yang tidak kenal ”Warteg” atau Warung Tegal. Setiap orang yang pernah ke ke Jakarta (Ibu Kota Republik Indonesia) pasti mengenal ”Warteg”. Hampir disemua sudut kota Jakarta dan Botabek dapat kita jumpai warung makan khas dari Tegal tersebut.
Sejarah keberadaan “Warteg” dimulai sekitar tahun 70an, pada saat itu Jakarta masih dipenuhi oleh alat transportasi tradisional terutama “Becak”. Untuk menyediakan bahan bakar becak (Pengayuh Becak) yang sebagian besar didominasi oleh kaum urban dari Tegal, Brebes, Pemalang sekitarnya, diperlukan makanan murah dengan nilai gizii cukup dan tentunya sesuai citarasa atau pas dilidah.

Melihat kebutuhan makanan yang begitu besar bagi para Tukang becak tersebut, maka muncul ide dari orang-orang Tegal yang jeli melihat peluang bisnis kuliner dengan mendirikan warung makan bagi saudara-saudaranya yang sekarang lebih dikenal dengan nama “Warteg” yaitu kepanjangan dari Warung Tegal.
Warteg menyediakan menu masakan khas tegal seperti: Oreg (oseng-oseng tempe kering), tahu-tempe goreng, sauto (soto Tegal), pecak iwak, lalab petai dan sambel trasi, sayur bening dan menu khas tegal lainnya.
Keberadaan “Warteg” sangat membantu pemenuhan makanan dan minuman bagi kaum urban di Jakarta. Mereka mendapatkan makanan yang sangat murah dan dengan kualitas gizi yang sesuai bagi mereka.
Pengalaman penulis merantau di Jakarta merasa sangat terbantu dengan adanya ”Warteg” karena kebutuhan makanan murah dan masakan berkualitas gampang didapat. Setiap hari penulis makan di Warteg. Sukup dengan mengeluarkan Rp. 500; (tahun 90an) atau sekarang Rp.5000; perut kita sudah kenyang dengan lauk sayur dan telor, coba bandingkan dengan warung makan lainnya pasti harganya lebih mahal.

Lain dulu lain sekarang, kalau jaman dahulu warteg dianggap sebagai warung kelas bawah, dengan inovasi dan kreatifitas orang Tegal sekarang warteg telah menjadi warung yang dikunjungi konsumen dari kaum kelas atas dan menengah. Lihat saja banyak ”Warteg” terdapat di lingkungan Mall dan lantai dasar Hotel, Bahkan warteg dapat ditemui di luar negeri seperti di Malaysia dan Arab Saudi. Hal ini cukup membuktikan bahwa "Warteg" dengan menu masakan khas tegal telah diterima oleh masyarakat Indonesia dan Mancanegara



Sebagai Orang Tegal saya bangga dan angkat topi kepada saudara-saudara saya yang gigih bisnis makanan murah dengan masakan yang berkualitas. Semoga warteg tetap jaya memenuhi kebutuhan makanan murah dan berkualitas. Amin

Monday, November 22, 2010

TEKNIK DASAR TOLAK PELURU (SHOT PUT)

1.PENGENALAN TOLAK PELURU
Meskipun tolak peluru merupakan nomor lempar,akan tetap istilah yang digunakan bukan lempar peluru melainkan tolak peluru.hal ini sesuai dengan peratuaran tentang cara melempar peluru,yaitu dengan cara mendorong atau menolak dan bukan melapar peluru.dalam bahasa inggris tolak peluru sering diartikan shot put.
Latihan Pengenalan Peluru:
  • Siswa memegang peluru dengan satu tangan kemudian memindah mindahkan peluru dari satu tangan ketangan yang lain.
  • Dengan sikap berdiri siswa memegang peluru dengan tangan kemudian membungkukkan badan.ayunkan tangan kebelakang lalu gelindingkan peluru kedepan.
  • Dengan sikap berdiri,siswa memegang peluru dengan tangan kanan lalu letakkan peluru pada batas leher dan pundak.
2.CARA MEMEGAN PELURU
Teknik khusus untuk memegang peluru.adalah sebagai berikut:
  • Jari jari agak renggang dan jari kelingking ditekuk diletakkan disamping peluru.
  • Jari jari agak rapat,ibu jari disamping,jari kelingking berada disamping belakang belakang peluru.
  • Seperti pada cara kedua tetapi jari jari agak renggang.kelingking berada pada belakang peluru,untuk menolak peluru,ibu jari menahan geseran kesamping.
3.CARA MELETAKKAN PELURU PADA BAHU.
Cara meletakkan peluru pada bahu adalah sebagai berikut:
  • Kaki kanan ditempatkan pada dimuka batas belakang lingkaran.kaki kiri diletakkan disamping kiri selebar badan dan segaris dengan arah lemparan.
  • Peluru dipegang dengan tangan kanan.
  • Peluru diletakkan pada batas leher dan pundak,dibawah telinga,ketiak membuka,dan lengan terlentang segaris dengan pundak.
  • Lengan kiri dimuka dan dada sedikit ditekuk.
  • Kaki kiri mengendor dan menapak pada ujung kaki.
4.TOLAKAN TANPA AWALAN.
Setelah memegang peluru dengan benar badan berada pada dalam lingkaran tepat dibelakang papan tolakan.
  • Badan menghadap kekanan sehingga papan tolakan berada disamping kiri.
  • Kaki kanan dilangkahkan kesamping kanan satu langkah,tangan kiri diangkat setinggi bahu,siku dilipat dan jari jari dilemaskan.
  • Badan direbah kan disamping kanan ,sehingga berat badan bertumpu di kaki kanan.
  • Lutut kanan dilipat (setengah jongkok),bahu kanan mendekati kaki kanan.
5.SIKAP AWAL MENOLAK PELURU
  • Kaki kanan ditempatkan dimuka batas belakang lingkaran.
  • Kaki kiri diletakkan disamping kiri selebar badan,segaris dengan arah lemparan.
  • Kaki kanan agak ditekuk,berat badan berada pada kaki kanan.
  • Badan agak dibengkokkan dan sedikit kekanan.
  • Pandangan mata ditujukan kira kira 4 meter kedepan.
  • Pusatkan pikiran,kalau merasa cukup,kaki kiri diayunkan kemuka agak menyamping.
  • Setelah ayunan kaki kiri merupakan persiapan awalan dirasa cukup,kaki kanan ditekuk agak rendah.
  • Bersamaan dengan ayunan kaki kiri ,kaki kanan menolak kearah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran.
6.SIKAP AKHIR SETELAH MENOLAK PELURU
Sesudah menolak peluru,membuat gerakan menukar kaki kanan kedepan.supaya janagn jatuh di luar lingkaran ujung kaki usahakan menyentuh balok tolakan.bersamaan denagan mendaratnya kaki kanan ,kaki kiri ditarik kebelakang.demikian pula dengan tangan kiri untuk menjaga keseimbangan.

SENAM LANTAI

Pengertian Senam Lantai
Senam Laintai (Flour Exercise) adalah satu bagian dari cabang Senam, yang gerakan-gerakannya dilakukan di atas lantai (Matras) atau Permadani. Senam ini disebut juga senam bebas karena Pesenam tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan.

Jenis dan Macam senam Lantai

1. BERGULING (ROLL)

Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki di
    lipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali kesikap semula atau berdiri
Ket: selain berguling ke depan ada juga berguling ke belakang atau roll belakang yaitu dengan sikap awal 
        yang sama dengan guling depan tetapi arahnya kebelakang atau mundur


2. KAYANG.

Kayang adalah sikap membusur dengan posisi kaki dan tangan bertumpu pada matras  dalam keadaan terbalik dengan
meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan
menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang.
Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu,bukan kelentukan
pinggang.

Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut.
a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.



3. SIKAP LILIN.

Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di atas
(rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada
lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan
menopang pinggang.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut:
a. Tidur terlentang, kedua tangan di saping badan, pandangan ke atas.
b. Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
c. Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada
    pinggang.
d. Pertahankan sikap ini beberapa saat.




4. GULING LENTING.

a. Latihan rangkaian berakan berguling.

    Cara melakukannya sebagai berikut:
1. Sikap permulaan berbaring menelantang atau duduk telumpar.
2. Mengguling ke belakang, tungkai keras, kaki dekat kepala, lengan bengkok, tangan
    menumpu di samping kepala, ibu jari dekat dengan telinga.
3. Mengguling ke depan disertai dengan lecutan tungkai ke atas depan, tangan menolak
    badan melayang dan membusur, kepala rapat.
4. Mendarat dengan kaki rapat, dorong panggul ke depan, badan membusur dengan keras
    ke atas.



b. Lenting kepala/dahi
    Cara melakukannya sebagai berikut:
1. Membungkuk bertumpu pada dahi dan membentuk segi tiga sama sisi, punggung tegak
    lurus, tungkai rapat dan lurus, jari-jari kaki bertumpu di lantai.
2. Mengguling ke belakang disertai lecutan tungkai serentak tangan menolak sekuat-kuat
    kepala pasif, badan melaayang dan membusur.
3. Mendarat dengan kaki rapat, badan membusur lengan ke atas.



5. BERGULING KE DEPAN DILANJUTKAN LENTING TENGKUK/KEPALA
Sebelum latihan rangkain gerakan berguling ke depan lenting tengkuk/kepala, akan di bahas
dulu bagaimana melakukan guling depan yang betul.
    Cara melakukan gerakan guling depan sebagai berimut:
a. Sikap permulaan jongkok tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Luruskan kedua kaki, siku tangan di tekuk, kepala dilipat sampai dagu dengan menyentuh
    dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan kuduk terlebih dahulu dan kedua kaki dilipat
    rapat pada dada.
d. Kedua tangan melepaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali berusaha jongkok.





6. BERDIRI TANGAN (HANDS STAND).

a. Berdiri Tangan (Hands Stand)
1. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
2. Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangan
    sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang
    tungkai belakang lurus.
3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan, pandangan
    diantara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
5. Perhatikan keseimbangan.



b. Berdiri Tangan Dengan Sikap Kaki Dibuka
1. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
2. Bungkukan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lurus, pandangan sedikit
    lurus ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai ke depan bengkok, sedang
    tungkai belakang lurus.
3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, diikuti tungkai yang lain.
4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan lengan, setelah itu kaki di buka
    ke samping kiri dan kanan, pertahankan sikap ini beberapa saat, selanjutnya kaki dirapat
    kembali lalu dibuka ke depan dan ke belakang pandangan diantara tumpuan kedua tangan atau matras.